[:id]Manfaat Puasa Ramadan Secara Sosial dan Ekonomi[:]

Photo of author

[:id]HALALCORNER.ID, JAKARTA –Tak terasa bulan Ramadan 1439 H telah memasuki minggu ketiga. Puasa dalam bahasa arabas saum atau as siyam yang berarti “menahan diri dari segala sesuatu”. Secara fiqih puasa berarti menahan diri dari segala yang membatalkan sehari penuh dari mulai terbit fajar hingga matahari terbenam dengan syarat-syarat yang ditentukan.

Tampaklah jelas bahwa puasa telah dilakukan sejak jaman dahulu. Islam sendiri membawa makna baru tentang puasa. Puasa merupakan ibadah istimewa karena banyak sekali makna dan hikmah didalamnya. Berpuasa pada hakikatnya menjadi ajang latihan psikis, mental dan fisik.Selain dari segi spiritual dan kesehatan, puasa merupakan salah satu jalan untuk membangkitkan semangat membangun nilai kemanusiaan. Aspek sosial meningkatkan kesadaran akan nilai kemanusiaan secara universal yang memunculkan rasa dan sikap kepedulian terhadap sesama manusia.

Banyak sekali nilai-nilai sosial terlahir dari suasana puasa terlebih di bulan Ramadan ini. Nikmat Allah yang diberikan kepada kita selama berpuasa tak hanya bagi diri kita sendiri namun juga bagi masyarakat secara luas. Dengan merasakan lapar dan haus selama berpuasa, kita akan turut merasakan penderitaan saudara-saudara kita lainnya. Rasa syukur yang mendalam secara signifikan meningkatkan kepedulian sosial.

Anas R.A meriwayatkan bahwa Rasulullah pernah ditanya sedekah manakah yang paling utama?”. Beliau menjawab : “Sedekah di bulan Ramadan.”Banyak sekali kegiatan yang dilakukan secara individu maupun yang dikelola oleh berbagai organisasi atau lembaga dalam rangka berbagi  dengan sesama seperti menyediakan makanan untuk berbuka puasa.

“Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi buka puasa meski hanya esteguk air, sebutir kurma atau sehirup susu.”

Hal lainnya yang tak kalah penting, berdasarkan penelitian puasa Ramadan turut menyumbang menurunnya angka kejahatan seperti pencurian, perampokan, prostitusi atau kekerasan lainnya.

Dari segi ekonomi, intensitas kegiatan sosial antar masyarakat di bulan Ramadan cenderung mengalami peningkatan. Meski intensitas aktivitas perekonomian di siang hari berkurang namun dengan adanya tren buka bersama atau yang dikenal dengan istilah bukber, transaksi bergeser di waktu menjelang magrib hingga waktu berbuka puasa tiba. Transaksi ini tidak hanya melibatkan perorangan namun juga kelompok kecil atau besar. Secara ekonomi bulan puasa memberi dampak besar temporal bagi masyarakat Indonesia. Meski tingkat konsumsi pangan harian seperti beras, minyak dan sembako lainnya menurun namun konsumsi non pangan seperti sandang dan lainnya meningkat secara tajam terutama di minggu akhir ramadhan.

Fenomena istimewa lainnya adalah tradisi mudik sebagian imbas dari urbanisasi. Kultur mudik tak bisa dipisahkan dari aspek sosial dan ekonomi. Selain kepraktisan pertemuan keluarga karena bertepatan dengan liburan nasional, mudik memberi keuntungan secara ekonomi karena pemudik pada umumnya membawa uang cukup banyak untuk dibelanjakan dan didistribusikan di daerah asal sehingga menyumbang pertambahan perputaran uang di daerah.

Fan page                :  HALAL CORNER
FB Group                :  http://bit.ly/1SL4wQB
Website                 :  www.halalcorner.id
Twitter                   :  @halalcorner
Instagram              :  @halalcorner

Referensi : diolah dari berbagai sumber
Redaksi : HC/AN[:]

Tinggalkan komentar

error: Content is protected !!