Makan bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga tentang menjaga adab dan tata krama yang diajarkan dalam Islam. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan contoh yang sempurna dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk cara makan. Oleh karena itu, kita harus meneladani adab Rasulullah ketika beliau mengkonsumsi makanan.
Adab Mengonsumsi Makanan dalam Islam
Makan Bersama dan Membaca Basmalah
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menganjurkan kita untuk makan bersama dan membaca Basmalah sebelum makan. Hal ini tidak hanya meningkatkan rasa kebersamaan tetapi juga membawa berkah dalam makanan.
“Berkumpullah kalian ketika makan dan sebutlah nama Allah, maka Allah akan memberkahi makanan tersebut.” (HR Abu Dawud).
Tidak Mengkritik Makanan
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak pernah mengkritik makanan. Beliau makan apa yang beliau sukai dan meninggalkan yang tidak beliau sukai tanpa mencelanya.
“Rasulullah tidak pernah mengkritik makanan sama sekali. Jika beliau ingin, beliau memakannya; jika tidak, beliau meninggalkannya.” (HR Muslim).
Sikap ini mengajarkan kita untuk menghargai setiap makanan yang ada, apapun rasanya. Kita diajarkan untuk bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah Subhanahu wa ta’ala dan menghormati orang yang telah mempersiapkan makanan tersebut. Makanan yang kita terima, baik yang kita sukai atau tidak, adalah rezeki dari Allah yang harus kita hargai dan syukuri. Dengan tidak mengkritik makanan, kita juga menjaga perasaan orang lain, terutama yang telah berusaha memasak dan menyediakannya.
Makan dengan Tangan Kanan dan yang Terdekat
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengajarkan untuk makan dengan tangan kanan dan mengambil makanan yang terdekat terlebih dahulu. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Wahai Ghulam, sebutlah nama Allah (bacalah ‘Bismillah‘), makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu.” Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu. (HR. Bukhari dan Muslim).
Membaca Alhamdulillah Setelah Makan
“Sesungguhnya Allah Ta’ala sangat suka kepada hamba-Nya yang mengucapkan tahmid (Alhamdulillah) sesudah makan dan minum.” (HR Muslim no. 2734).
Ini menunjukkan betapa pentingnya bersyukur atas rezeki yang telah diberikan. Dengan mengucapkan Alhamdulillah setelah makan, kita tidak hanya menunjukkan rasa syukur kepada Allah, tetapi juga mendatangkan ridha-Nya. Bersyukur setelah makan adalah bentuk pengakuan bahwa segala rezeki datang dari Allah dan mengajarkan kita untuk selalu berterima kasih atas nikmat-Nya yang melimpah.
Kesimpulan
Meneladani adab makan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah bentuk ketaatan kita dalam menjalani sunnah-sunnah beliau. Dengan mengamalkan adab-adab ini, tidak hanya makanan kita menjadi berkah, tetapi juga mempererat hubungan sosial dan mendatangkan ridha Allah Subhanahu wa ta’ala. Mari kita jaga adab makan ini dalam kehidupan sehari-hari untuk mendapatkan manfaat dunia dan akhirat.