Pernah bingung mau makan apa hari ini? Pilihan antara steak, burger, pizza, atau malah sesuatu yang manis? Nah, sebelum memutuskan, yuk kenali dulu konsep real food yang belakangan ini sering dibahas di media sosial!
Apa Itu Real Food?
Real food atau makanan asli adalah makanan yang minim proses atau bahkan tidak melalui proses sama sekali. Konsep ini menekankan pada konsumsi makanan yang alami, utuh, dan bebas dari bahan tambahan buatan seperti pewarna, pengawet, serta perasa sintetis. Real food kaya akan nutrisi alami seperti vitamin, mineral, serat, dan antioksidan.
Real Food, Halal dan Tayyib
Dalam Islam, konsep makan bukan hanya tentang mengisi perut, tetapi juga tentang menjalankan perintah Allah dengan memilih makanan yang halal dan tayyib. Halal berarti diperbolehkan menurut hukum Islam, sementara tayyib berarti baik, bersih, dan tidak membahayakan.
“Makanlah apa yang telah Allah anugerahkan kepadamu sebagai rezeki yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah yang hanya kepada-Nya kamu beriman.” (QS. Al-Ma’idah: 88)
Menariknya, setiap kali konsep halal disinggung, konsep tayyib selalu mengikuti. Ini menunjukkan pentingnya memastikan makanan yang kita konsumsi tidak hanya halal tetapi juga tayyib – baik, bersih dan sehat. Lebih spesifik adalah makanan yang kaya akan manfaat untuk disantap. Salah satu contoh makanan halal tapi tidak tayyib adalah makanan instan, makanan tersebut bisa jadi memiliki sertifikasi halal tapi jika kita terlalu sering mengkonsumsinya itu tidak akan mengantarkan kebaikan pada tubuh.
“Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shalih.” (QS. Al-Mu’minun: 51)
Mengonsumsi makanan yang halal dan tayyib bukan hanya soal ketaatan pada hukum agama, tetapi juga berdampak pada kesehatan dan karakter kita. Makanan yang baik akan memberi energi dan efek positif bagi tubuh kita. Sebaliknya, makanan yang tidak tayyib bisa membawa efek negatif, baik bagi kesehatan fisik maupun spiritual.
Real Food sebagai Makanan Halal dan Tayyib
Real food sangat sejalan dengan prinsip makanan halal dan tayyib dalam Islam. Karena real food adalah makanan yang alami, minim proses, dan tidak mengandung bahan tambahan buatan, maka secara otomatis makanan ini cenderung memenuhi kriteria tayyib. Misalnya, sayuran segar, buah-buahan lokal, daging ayam,daging sapi dan ikan segar adalah contoh real food yang alami dan kaya nutrisi. Dalam hal kehalalan, asalkan makanan tersebut tidak tercampur bahan haram dan diproses sesuai dengan syariah, maka makanan tersebut juga halal.
Dengan memilih real food, kita memastikan bahwa makanan yang kita konsumsi adalah murni, alami, dan sehat, serta sesuai dengan ajaran Islam. Mengonsumsi makanan yang halal dan tayyib tidak hanya baik untuk kesehatan fisik tetapi juga memberikan keberkahan dalam hidup kita.
Mindful Eating dalam Islam
Mindful eating atau makan dengan kesadaran penuh adalah praktik makan di mana kita benar-benar memperhatikan apa yang kita makan, bagaimana cara kita makan, dan seberapa banyak kita makan.
Baca juga: Adab Mengonsumsi Makanan dalam Islam: Meneladani Rasulullah
“Tidak ada wadah yang diisi oleh manusia yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan punggungnya. Jika harus lebih, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk napasnya.” (HR. Tirmidzi No. 2380)
Dengan mempraktikkan mindful eating, kita diajarkan untuk makan secukupnya, tidak berlebihan, dan benar-benar menikmati serta menghargai setiap suapan makanan. Praktik ini membantu kita untuk mengontrol porsi makan, menjaga kesehatan pencernaan, dan mencegah kebiasaan makan berlebihan yang dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Mindful eating juga berarti memperhatikan asal-usul makanan kita, memilih makanan yang halal dan tayyib, serta mensyukuri nikmat yang diberikan Allah. Dengan demikian, kita tidak hanya menjaga kesehatan fisik, tetapi juga memperkuat hubungan spiritual kita dengan Allah melalui setiap tindakan makan yang kita lakukan.