Catatan Lebaran dari Aotearoa

Photo of author

[:id]Suasana meriahnya Hari Raya Idul Fitri sungguh tergambar dengan jelas, dari kegembiraan bermudik, bersilaturahmi, hingga santapan hidangan Lebaran yang khas dan lezat. Nah, kali ini Halal Corner akan mengabarkan suasana kegembiraan Lebaran dari Aotearoa, nama lain dari negara New Zealand.

Di berbagai negara umumnya, seperti di tanah air, umat Muslim merayakan hari raya di tanggal 15 Juni 2018. Sedangkan di New Zealand hilal masih belum terlihat pada hari ke 29 Ramadhan. Oleh karena itu pihak FIANZ (The Federation of Islamic Association of New Zealand) yang berwenang mengatur kegiatan keagamaan komunitas Islam di New Zealand mengumumkan bahwa Idul Fitri jatuh pada tanggal 16 Juni 2018, maka seluruh masyarakat masih berkesempatan berpuasa hingga 30 hari, dan baru merayakan Idul Fitri pada tanggal 16 Juni 2018. Sepertinya halnya di India, Pakistan, dan Iran yang mana Idul Fitri jatuh di hari Sabtu.
Sebagaimana tinggal di wilayah minoritas Muslim, tentunya Idul Fitri tidak menjadi hari libur nasional. FIANZ pun mengeluarkan edaran permohonan cuti bagi karyawan Muslim maupun izin absen bagi para pelajar untuk dapat menjalankan Sholat Idul Fitri guna merayakan hari kemenangan.

Dalam perayaan hari raya, serentak semua Masjid aktif mengundang jamaah untuk hadir. Selain diselenggarakan di masjid, ada juga inisiatif berbagai pengusaha Muslim turut berpartisipasi dalam menyelenggarakan rangkaian acara New Zealand Ied Day bagi seluruh jamaah di berbagai kota besar di New Zealand.

Tak ketinggalan, Himpunan Umat Muslim Indonesia juga mengadakan rangkaian acara Hari Raya Idul Fitri sehingga gema nuansa lebaran tetap serasa di kampung halaman. Dapat kita jumpai, mayoritas yang hadir adalah saudara-saudari setanah air, khutbah idul Fitri dalam bahasa Indonesia, dan tentunya dengan jamuan khas Lebaran Indonesia, seperti menu lontong opor ayam, sambal goreng kentang, sayur lodeh, hingga rendang, hmmmm lezaaat…

Adapun untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut, panitia biasanya menyewa gedung, karena tidak seperti di negara mayoritas Muslim yang dapat sholat di lapangan terbuka. Penyewaan gedung pun selama dua hari, dikarenakan waktu sholat Id menunggu pengumuman sidang isbat, yang mana bisa jatuh pada hari Jumat maupun Sabtu.

Nah, pada hari kedua Lebaran, biasanya diadakan Silaturahmi Idul Fitri Komunitas Islam Indonesia atau yang kita kenal dengan halal bihalal, yang mana acara tersebut lebih bersifat informal.

Merayakan lebaran di negeri orang memang sebuah pengalaman yang unik, apalagi jauh dari kerabat. Namun begitu, berkah ketentraman sejak Ramadhan hingga Lebaran dapat dirasakan, apalagi Ramadhan dan Ied Day tidak begitu asing bagi penduduk setempat yang mayoritas non Muslim. Bahkan tak jarang warga setempat yang memberi perhatian positif atas kegiatan spiritual umat Muslim.

Fan page    :    HALAL CORNER

FB Group    :   

Website     :    www.halalcorner.id

Twitter    :    @halalcorner

Instagram    :    @halalcorner

 

Referensi : diolah dari berbagai sumber

Gambar dari Facebook NZ Ied Day

Redaksi : HC/She[:en]Catatan Lebaran dari Aotearoa

Suasana meriahnya Hari Raya Idul Fitri sungguh tergambar dengan jelas, dari kegembiraan bermudik, bersilaturahmi, hingga santapan hidangan Lebaran yang khas dan lezat. Nah, kali ini Halal Corner akan mengabarkan suasana kegembiraan Lebaran dari Aotearoa, nama lain dari negara New Zealand.
Di berbagai negara umumnya, seperti di tanah air, umat Muslim merayakan hari raya di tanggal 15 Juni 2018. Sedangkan di New Zealand hilal masih belum terlihat pada hari ke 29 Ramadhan. Oleh karena itu pihak FIANZ (The Federation of Islamic Association of New Zealand) yang berwenang mengatur kegiatan keagamaan komunitas Islam di New Zealand mengumumkan bahwa Idul Fitri jatuh pada tanggal 16 Juni 2018, maka seluruh masyarakat masih berkesempatan berpuasa hingga 30 hari, dan baru merayakan Idul Fitri pada tanggal 16 Juni 2018. Sepertinya halnya di India, Pakistan, dan Iran yang mana Idul Fitri jatuh di hari Sabtu.
Sebagaimana tinggal di wilayah minoritas Muslim, tentunya Idul Fitri tidak menjadi hari libur nasional. FIANZ pun mengeluarkan edaran permohonan cuti bagi karyawan Muslim maupun izin absen bagi para pelajar untuk dapat menjalankan Sholat Idul Fitri guna merayakan hari kemenangan.
(Insert pic 2)
Dalam perayaan hari raya, serentak semua Masjid aktif mengundang jamaah untuk hadir. Selain diselenggarakan di masjid, ada juga inisiatif berbagai pengusaha Muslim turut berpartisipasi dalam menyelenggarakan rangkaian acara New Zealand Ied Day bagi seluruh jamaah di berbagai kota besar di New Zealand.
Tak ketinggalan, Himpunan Umat Muslim Indonesia juga mengadakan rangkaian acara Hari Raya Idul Fitri sehingga gema nuansa lebaran tetap serasa di kampung halaman. Dapat kita jumpai, mayoritas yang hadir adalah saudara-saudari setanah air, khutbah idul Fitri dalam bahasa Indonesia, dan tentunya dengan jamuan khas Lebaran Indonesia, seperti menu lontong opor ayam, sambal goreng kentang, sayur lodeh, hingga rendang, hmmmm lezaaat…
(Insert pic 3)
Adapun untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut, panitia biasanya menyewa gedung, karena tidak seperti di negara mayoritas Muslim yang dapat sholat di lapangan terbuka. Penyewaan gedung pun selama dua hari, dikarenakan waktu sholat Id menunggu pengumuman sidang isbat, yang mana bisa jatuh pada hari Jumat maupun Sabtu.
Nah, pada hari kedua Lebaran, biasanya diadakan Silaturahmi Idul Fitri Komunitas Islam Indonesia atau yang kita kenal dengan halal bihalal, yang mana acara tersebut lebih bersifat informal.
(Option pic 4)
Merayakan lebaran di negeri orang memang sebuah pengalaman yang unik, apalagi jauh dari kerabat. Namun begitu, berkah ketentraman sejak Ramadhan hingga Lebaran dapat dirasakan, apalagi Ramadhan dan Ied Day tidak begitu asing bagi penduduk setempat yang mayoritas non Muslim. Bahkan tak jarang warga setempat yang memberi perhatian positif atas kegiatan spiritual umat Muslim. (She/)
[:]

Tinggalkan komentar

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial