[:id]HALALCORNER.ID, JAKARTA – Saat memasak atau membuat kue, gula menjadi salah satu bahan penting yang bukan hanya memberikan rasa manis namun juga menambah aroma khas. Selain berfungsi sebagai pemanis, gula dapat digunakan sebagai pengganti mono sodium glutamate (MSG) dengan menambahkan sejumput gula pada masakan yang telah diberi garam. Lazimnya, gula putih dan gula merah lebih sering digunakan meskipun banyak jenis gula yang berbeda yang dapat halal squad gunakan.
- Gula pasir atau gula putih
Seperti namanya, gula pasir berbentuk kristal halus dengan tekstur kasar seperti butiran pasir. Gula ini paling umum digunakan sebagai pemanis multifungsi pada makanan dan minuman. Gula pasir sebagian besar terbuat dari rebusan air tebu yang dikentalkan dan dihaluskan menjadi butiran.
- Gula kastor (castor sugar)
Memiliki bentuk yang menyerupai gula halus, gula kastor sering dimanfaatkan sebagai campuran icing dan whipped cream untuk mempercantik tampilan kue
- Gula bubuk yang dikenal dengan gula tepung atau powdered sugar
Dibuat dari gula pasir yang digiling sangat halus dan ditambahkan tepung jagung agar tidak mudah menggumpal atau mengeras saat terkena udara. Karena rasanya kurang manis, gula bubuk lebih sering digunakan sebagai hiasan atau garnish pada kue atau dessert lainnya.
- Gula dadu (Dice sugar)
Gula ini berbentuk dadu yang biasa berkualitas tinggi dan sering digunakan sebagai pemanis teh atau kopi.
- Brown sugar (gula coklat)
Brown sugar terbuat dari gula pasir dicampur dengan molase atau sari tebu berwarna coklat gelap dengan tekstur sangat kental. Brown sugar memiliki wangi karamel yang khas dan sering digunakan untuk campuran kue dan roti.
- Gula palem atau palm sugar
Biasa juga disebut dengan gula semut karena berbentuk seperti gula pasir yang berwarna coklat dan berbau khas. Gula palem terbuat dar sari tumbuhan palem-paleman dan memiliki rasa yang tidak terlalu manis dan biasa digunakan sebagai campuran cookies.
- Gula aren
Biasa dikenal dengan sebutan gula jawa atau gula merah. Gula aren berbentuk silinder seperti batok kelapa karena dalam prosesnya menggunakan batok kelapa. Gula aren terbuat dari sari pohon aren yang direbus menjadi kecoklatan. Tekstur gula aren agak keras dan biasa digunakan sebagai pemanis makanan tradisional Indonesia seperti lopis, dodol, bolu kukus dan lainnya.
- Gula batu atau rock sugar
Gula batu merupakan hasil proses kristalisasi larutan gula cair dengan kandungan yang hampir sama seperti gula putih. Tekstur gula batu sangat keras dan tidak mudah larut dalam air. Gula batu sering dimanfaatkan sebagai pemanis teh dan minuman tradisional atau penawar rasa pahit saat minum jamu.
- Gula jagung
Gula jagung merupakan hasil ekstrak tanaman jagung. Sering kali digunakan sebagai pengganti gula pasir bagi penderita diabetes karena kadar gula jagung lebih rendah dari gula pasir.
- Gula karamel
Jenis gula hasil pemanasan gula hingga berbentuk kental dan berwarna kecoklatan. Umumnya gula karamel digunakan sebagai pemanis dalam makanan.
- Gula rafinasi
Gula yang digunakan sebagai bahan baku imndustri pengolahan makanan, minuma atau farmasi. Kemurnian gula rafinasi sangat tinggi. Saat ini penggunaan gula rafinasi maish terbatas untuk industri saja dan belum dipasarkan secara langsung ke rumah tangga.
Lantas apa titik kritis kehalalan gula?
Meski bahan dasar semua jenis gula alami berasal dari nabati namun beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai bahan tambahan, bahan penolong dan proses pembuatan gula tersebut.
Dalam proses pembuatan gula, pada saat proses rafinasi (pemurnian) diperlukan granula karbon aktif yang berfungsi sebagai penghilang warna (dekolorisasi) agar warna gula menjadi putih bersih. Granula karbon aktif dapat berasal dari tulang hewan, tumbuhan atau batubara. Apabila menggunakan granula karbon aktif yang berasal dari tulang hewan maka pastikan bukan berasal dari babi atau cara penyembelihan hewan yang digunakan.
Apabila proses rafinasi (pemurnian) menggunakan resin pernukar ion yang menggunakan gelatin maka harus dipastikan asal gelatin tersebut bukan berasal dari babi atau hewan yang disembelih tidak sesuai syariat islam.
Selain itu apabila dalam proses pembuatan gula menggunakan produk mikrobial maka harus dipastikan media yang digunakan adalah media yang halal dan tidak tercemar najis.
Ada beberapa jenis gula yang menggunakan anti kempal (anti cracking agent) sebagai bahan tambahan. Anti kempal berfungsi sebagai penyerap kelebihan air dengan melapisi partikel sehingga bahan yang diberi anti kempal akan menolak air. Anti kempal bisa berupa kalsium silikat, garam kalsium, magnesium asam lemak rantai panjang,kalsium stearat dan lainnya. Asam lemak yang digunakan dapat berasal dari hewan. Tentu saja dari segi kehalalan harus diperhatikan bukan berasal dari babi atau hewan yang disembelih tidak sesuai syariat islam.
Redaksi/editor: AN/AM[:]