[:id]HALALCORNER.ID, SEOUL—Salah satu misi utama Kedutaan Besar Republik Indonesia ( KBRI) melalui Atase Perdagangan adalah meningkatkan nilai perdagangan antar negara, khususnya nilai ekspor dari Indonesia ke negara mitra.
Atase Perdagangan Indonesia di Korea Selatan, Aksamil Khair dalam wawancara ekskusifnya dengan founder dan CEO Halal Corner, Aisha Maharanie menjelaskan bahwa Korea dengan penduduk sebesar ±50 juta jiwa, memiliki populasi muslim sebesar 0,08%. sehingga mayoritas penduduk Korea maupun pemerintahnya tidak terlalu mempermasalahkan status kehalalan suatu produk. Produk yang beredar di dalam negeri hanya mengikuti syarat untuk lolos dari pengujian, tidak mengandung zat-zat yang dilarang dalam undang-undang serta proses produksi yang bersih dan hygiene.
Artinya potensi produk halal di pasar Korea relatif kecil jika dilihat dari penduduk muslim lokal dan tenaga kerja asing muslim yang bekerja di Korea yang mencapai 100 ribu orang dan turis muslim yang berkunjung ke Korea sekita 700 ribu orang / tahun. Namun produk halal juga dapat dikonsumsi bukan hanya muslim saja.
Promosi dan perkembangan industri halal di Korea sebenarnya bertujuan untuk ekspor ke negara-negara yang membutuhkan produk halal. Target industri produk halal Indonesia, adalah agar dapat menjalin kerjasama dengan industri Korea untuk menghasilkan produk halal untuk pasar Korea maupun negara lain.
Melihat potensi ini, Pemerintah Korea mendorong dan memfasiliatsi pelaku usahanya untuk mendapatkan setifikat halal dari negara-negara yang menjadi target pasarnya, salah satunya dari Indonesia.
“Pemerintah Korea juga mendorong kerjasama antara LPPOM MUI dengan Korea Muslim Federation (KMF), dengan tujuan agar sertifikat halal yang dikeluarkan oleh kedua institusi tersebut untuk dapat saling mengakui satu sama lain, namun ini masih membutuh pembicaraan lebih lanjut”, jelas Aksamil.
Melalui berbagai event dan kegiatan, KBRI berusaha untuk mempromosikan produk Indonesia termasuk produk halal, KBRI juga melakukan pendekatan dan memfasilitasi para importir dari Indonesia bila mereka memerlukan bantuan dari KBRI dan juga mendorong mereka untuk lebih gencar mempromosikan produk tidak hanya kepada kalangan islam akan tetapi kepada penduduk Korea secara umum.
Redaksi: HC/Endah DR
Redaksi: HC/ Endah DR[:]