Via Detik.com
Jepang kembali membuktikan kesungguhannya dalam menggarap pasar halal. Bekerjasama dengan perusahaan katering halal Malaysia, maskapai penerbangan Jepang All Nippon Airways Co. Ltd. (ANA) mulai menyajikan sajian bersertifikat halal di armadanya.
Januari lalu Brahim’s Holdings Bhd., penyedia makanan pesawat halal terbesar di dunia, menandatangani kesepakatan untuk menyajikan makanan Jepang halal di penerbangan ANA. Maskapai ini juga berencana meningkatkan pasokan makanan halal ke armada pihak ketiga.
Beberapa tahun terakhir, meningkatnya kemampuan kelas menengah telah melahirkan turis muslim generasi baru yang memilih melancong ke destinasi seperti Jepang, Tiongkok, dan Thailand. Hambatan untuk tujuan wisata baru ini adalah meyakinkan kepada wisatawan muslim bahwa makanan yang mereka sajikan halal.
Jumlah wisatawan ke Jepang dari Asia Tenggara yang memiliki populasi muslim terbesar di dunia naik setelah pemerintah Jepang melonggarkan persyaratan visa. Menurut data Organisasi Pariwisata Nasional Jepang, arus turis dari Indonesia meningkat dua kali lipat pada 2011-2013.
Polling liburan halal tahunan dari spesialis travel asal Singapura, Crescentrating, membuktikan bahwa Jepang menunjukkan upaya terbesar dalam menjadikan negaranya ramah muslim dibanding 60 tujuan wisata lain selama tahun lalu. Usaha tersebut terlihat dari menerbitkan panduan wisata untuk muslim sampai menyediakan musala di beberapa bandara.
Reuters (20/05/2014) memberitakan bahwa Asosiasi Halal Jepang, salah satu dari dua organisasi di Jepang yang mengeluarkan sertifikat halal atas nama Malaysia, juga telah menyetujui enam pengajuan sertifikasi halal Maret lalu.
Menurut laporan Organisasi Perdagangan Luar Negeri Jepang, angka ini diramalkan akan lebih banyak dibanding sembilan sertifikat halal yang dikeluarkan pada 2012 dan 2013.
Meningkatnya jumlah pelancong muslim mendesak negara-negara nonmuslim untuk lebih menyesuaikan diri dengan aturan halal. Diramalkan, muslim akan menghabiskan $181 miliar untuk berwisata pada 2018. Menurut firma riset asal Amerika Serikat DinarStandard, angka ini naik hampir sepertiganya dibanding 2012.