[:id]Susu Dari Mikroba, Halalkah????[:]

Photo of author

By IB

[:id]HALALCORNER.ID, JAKARTA – Kandungan protein, kalsium, fosfor dan vitamin B yang tinggi membuat susu menjadi salah satu sumber nutrisi yang banyak dikonsumsi. Selain diminum secara langsung, susu sapi banyak diolah menjadi produk lain seperti keju, yogurt, kefir, es krim, kasein, dan lainnya.

Banyak orang yang tidak dapat mengonsumsi susu sapi karena beberapa alasan seperti alergi susu sapi, intolerasi laktosa, diet atau menghindari produk hewani.  Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap kesehatan, lingkungan dan kesejahteraan hewan menggiring perusahaan untuk memproduksi susu alternatif seperti kadar kolesterol dan gula yang lebih rendah, peningkatan kesehatan kardiovaskular, dan tetap ramah lingkungan. Sebagai alternatif untuk kelompok yang alergi atau tidak dapat mengkonsumsi susu sapi, kini tersedia pengganti susu sapi dari bahan nabati seperti kedelai, kacang almond, beras, santan, oat, susu quionoa, gandum, kacang mete dan lainnya.

Saat ini dikembangkan susu yang identik secara kimia dengan susu sapi, memiliki rasa dan tekstur yang sama namun rendah laktosa dan kolesterol serta ramah lingkungan karena tidak memerlukan peternakan dengan sumber daya yang sangat besar sehingga menimbulkan efek bagi lingkungan seperti polusi dan limbah. Produk ini dikembangkan sebuah perusahaan di Israel, Remilk, yang mengembangkan produk susu bebas hewani melalui fermentasi mikroba. Produk susu dari mikroba ini dapat menjadi pertimbangan bagi vegetarian karena tidak mengandung unsur hewani dan lebih sehat tanpa antibiotik dan hormon pertumbuhan yang biasa terdapat dalam susu sapi.

Apakah susu sapi dengan proses fermentasi mikroba halal???

Pada dasarnya, susu dari mikroba dibuat dengan memasukan seluruh mekanisme produksi susu ke dalam mikroba sel tunggal. Protein dibuat ulang dengan mengambil gen yang sepenuhnya sintesis dan mengkodekannya serta memasukannya ke dalam mikroba sel tunggal yang dimanipulasi secara genetik untuk mengekspresikan protein. Protein ini menciptakan susu dengan bentuk dan rasa yang serupa dengan susu sapi. Melalui proses fermentasi mikroba, jumlah protein ditingkatkan dan dikeringkan menjadi bubuk.

Dalam penggunaan mikroba pada suatu produk maka harus ditelaah apakah sumber mikroba yang digunakan berasal dari bahan haram atau najis seperti darah, bagian dari tubuh babi seperti usus, bagian dari tubuh hewan yang mati dan kotoran hewan dapat menyebabkan produk mikrobial yang dihasilkan menjadi haram.

Hal selanjutnya yang harus diperhatikan adalah substrat atau media pertumbuhan mikroba. Substrat atau media pertumbuhan mikroba dengan bahan dasar yang haram atau najis seperti darah dan pepton yang diperoleh dari enzim sumber haram akan menyebabkan produk mikrobial yang dihasilkan menjadi haram pula.

Titik Kritis Kehalalan Susu dan Produk Susu

Selain bermanfaat bagi kesehatan dan lingkungan, kaidah halal harus selalu dipahami dan diterapkan umat muslim saat memilih produk pangan yang akan dikonsumsi.

Referensi : dari berbagai sumber

HC/IB

Fan page                :  HALAL CORNER

FB Group               : 

Website                 :  www.halalcorner.id

Twitter                   :  @halalcorner

Instagram              :  @halalcorner[:]

Tinggalkan komentar

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial